Jakarta -Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis survei head to head calon presiden Pemilu 2024 di Provinsi Jawa Timur. Survei menunjukkan bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto unggul dari dua kandidat bakal capres lainnya.
Survei tersebut digelar pada 25 September hingga 1 Oktober 2023 dengan melibatkan 1.000 responden yang dipilih dengan metode stratified multistage random sampling. Para responden merupakan warga Jawa Timur dengan kriteria sudah di atas 17 tahun dan sudah mempunyai hak memilih.
Survei dilakukan dengan metode wawancara melibatkan surveyor terlatih. Adapun margin of eror survei +/- 3,1% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Adapun elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan di Jawa Timur (Jatim) saat ini masih belum terangkat meski sudah menggandeng Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres).
Berdasarkan pilihan organisasi Islam yang ada di provinsi terpadat kedua se-Indonesia itu, elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi terakhir setelah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Terdapat tiga simulasi yang dilakukan dalam head to head. Berikut ini simulasi head to head 3 kandidat capres untuk Pemilu 2024:
Simulasi 1
Ganjar Pranowo 51,9
Anies Baswedan 17,6%
Tidak tahu/tidak jawab 30,5%
Simulasi 2
Prabowo Subianto: 53,4%
Anies Baswedan 17,9%
Tidak tahu/tidak jawab: 28,7%
Simulasi 3
Prabowo Subianto 42,3%
Ganjar Pranowo 40,5 %
Tidak tahu/tidak jawab: 17,2%
.jpg)
Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi menyatakan, dari hasil survei 80 persen lebih pemilih atau responden di Jawa Timur menyatakan diri sebagai warga Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU).
"Anies 14,6 persen, belum terangkat meskipun menggandeng cawapres clear dari kelompok Nahdliyin yaitu Muhaimin Iskandar yang menjadi Ketua Umum PKB," kata Arya dalam konferensi pers daring, Rabu (11/10/2023).